Kita Semua adalah Fisikawan

SainsLeave a Comment on Kita Semua adalah Fisikawan

Kita Semua adalah Fisikawan

kita-semua-adalah-fisikawan
Photo by Jade Stephens on Unsplash

Kita semua adalah fisikawan, karena kita dilahirkan dengan ilmu fisika dan ilmu-ilmu lainnya yang bahkan mungkin kita baru sadar akan hal ini.

Kita dilahirkan, dan hidup berdampingan dengan ilmu fisika, secara tak sadar kita telah melakukan suatu pengamatan dan praktik yang kontinyu.

Dan segala aktifitas yang kita lakukan tetap mengacu pada ilmu fisika, karena sejatinya ilmu fisika sebagai alat untuk menjelaskan suatu fenomena semesta termasuk fenomena aktifitas manusia.

Dengan harapan dapat mengembangkan dan menciptakan suatu alat atau teknologi agar memudahkan aktifitas manusia, sama halnya dengan ilmu kimia dan biologi.

Contoh hasil atau produk dari ilmu fisika dalam bentuk alat atau teknologi adalah mesin cuci, setrika, kulkas, dan masih banyak lagi.

Pengertian Fisikawan

Ilmu fisika yang yang dimaksud mencakup interaksi energi dan materi di alam semesta fisik. Umumnya, fisikawan tertarik pada penyebab utama suatu fenomena, dan biasanya membingkai pemahaman mereka dalam istilah matematika.

Bidang ini umumnya mencakup dua jenis fisikawan antara lain:

  • Fisikawan teoritis = Fisikawan teoritis fokus dalam pengamatan suatu fenomena yang dilakukan dengan pendekatan secara pemodelan matematis, dengan bertujuan merasionalisasi, menjelaskan serta memprediksi suatu fenomena.
  • Fisikawan Eksperimental = Fisikawan eksperimental fokus dalam pengamatan suatu fenomena dengan pendekatan secara praktikal yang tetap mengacu pada teori dan hukum dalam bidang ilmu fisika.

Lantas mengapa kita semua adalah fisikawan walau tidak menekuni bidang ilmu fisika secara akademis dan berprofesi dalam bidang itu?

Secara tak sadar kita telah melakukan pengamatan pada suatu fenomena dan melakukan itu secara langsung dan kontinyu. Secara perilaku, kita dapat dikatakan seorang fisikawan.

Tentu pengamatan dan praktikal pada suatu fenomena yang dimaksud bukan secara akademis melainkan secara perilaku, karena tidak berprofesi sebagai fisikawan.

Penerapan Ilmu Fisika dalam Aktifitas Manusia

kita-semua-adalah-fisikawan
Photo by Eric Vö on Unsplash

Beberapa contoh aktifitas yang sering kita amati dan kita terapkan menggunakan ilmu fisika, adalah saat menyetrika pakaian, memasak, menimba air sumur, menyalakan korek api, dan masih banyak lagi.

Saat memasak, kita mempraktikan transfer panas dalam ilmu fisika, yakni hukum termodinamika. Saat mengulek sambel, kita memerlukan usaha untuk memaksimalkan energi sehingga dapat meratakan bumbu-bumbu yang awalnya berbentuk padat, menjadi tak padat.

Dan hal ini ditujukan agar bahan yang dimasak menggunakan bumbu itu dapat meresap dengan mudah. Tentu aktifitas yang kita lakukan tidak dilakukan secara akademis, yang mana memodelkan menggunakan rumus terlebih dahulu, menganalisanya lalu mengeksekusinya.

Kita hanya memprediksi bahwa dengan cabe sebesar ini, akan hancur dengan energi sebesar ini. Selain dalam memasak, contoh lainnya saat mencuci pakaian menggunakan tangan.

Dengan jumlah pakaian sekian, maka cukup dengan deterjen sekian. Dan kita menggesek pakaian, biasanya dengan sikat, atau hanya menggesek dengan tangan.

Sebelum pompa air ditemukan, manusia menerapkan gaya katrol untuk menimba sumur. Hal ini menyebabkan dapat mengangkut air dengan timba dengan energi yang efisien.

Atau menulis dan menggambar menggunakan pensil di kertas. Tekanan saat menekan pensil, dan gesekan ujung pensil dengan kertas menimbulkan suatu pola, tulisan, atau gambar.

Fisikawan Sejak Lahir: Terlahir dengan Gaya Fisika

kita-semua-adalah-fisikawan
Photo by Christian Bowen on Unsplash

Bagaimana kita terlahir? Kita terlahir dengan gaya-gaya dalam fisika. Terjadinya kontraksi otot dalam tubuh ibu kita dengan tubuh kita, menyebabkan gaya dorong dan gaya gesek terjadi.

Gaya gesek membuat percepatan gerak semakin kecil namun diminimalisir oleh cairan ketuban yang telah pecah sebelumnya.

Fisikawan Sejak Lahir: Mati pun Tetap dengan Gaya Fisika

kita-semua-adalah-fisikawan
Photo by Jasper Garratt on Unsplash

Beberapa pemicu kematian adalah gaya dalam ilmu fisika. Artinya, kita mati pun tak terlepas dari ilmu fisika. Beberapa contohnya adalah kecelakaan, tenggelam, bunuh diri, dan pembunuhan.

Dan tentu, ilmu fisika tak berdiri sendiri, didukung dengan ilmu-ilmu lainnya seperti kimia dan biologi. Beberapa contoh yang disebutkan tadi berkaitan erat dalam prosesnya. Kecelakaan tak lepas dari gaya dorong, gaya gesek, dan gaya tarik.

Kita semua adalah fisikawan. Jadi, kita lahir, hidup, beraktifitas, dan mati pun tetap berkaitan erat dengan fisika.

Mari kita lebih menghargai ilmu dan terus belajar, sehingga tidak ada lagi pelajar yang menanyakan apa fungsi mempelajari ilmu fisika di sekolah dan apa implementasi nyata ilmu fisika dalam kehidupan kita sehari-hari. Baca artikel lainnya hanya di sini.

Referensi

  1. American Institute for Physics. October 2016.”Industrial Physicists: Primarily specializing in Physics” (PDF). https://www.aip.org/sites/default/files/statistics/phd-plus-10/physprivsect-chap9.pdf
  2. American Institute for Physics. October 2016.”Industrial Physicists: Primarily specializing in Engineering” (PDF). https://www.aip.org/sites/default/files/statistics/phd-plus-10/physprivsect-chap11.pdf
  3. Merriam-Webster.com Dictionary. “Physicist”. “A Scientist Who Studies or is A Specialist in Physics”. https://www.merriam-webster.com/dictionary/physicist
  4. Rosen, Joe (2009). Encyclopedia of Physics. Infobase Publishing. p. 247.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top